LINUX BACKTRACK
Sistem Operasi Linux Backtrack
1. Sejarah Linux Backtrack
Backtrack adalah salah satu distro
pentest (penetration testing) yang lebih dikenal dengan hal yang berhubungan
mencari celah keamanan pada suatu jaringan didalam internet baik itu website
dan sebagainya. Untuk distro yang dipergunakan untuk mencari dimana letak
kelemahan bukan hanya backtrack tetapi masih banyak lagi contohnya distro
Backbox, Anonymous OS, Samurai Web Testing Framework, NetSecl, The Live Hacking
DVD, Blackbuntu, Operator dan masih banyak lagi distro yang diperuntukkan
melakukan penetrasi kedalam jaringan internet. Tetapi disini saya akan membahas
tentang satu distro saja yaitu backtrack.
Baik saya akan menjelaskan dari sejarah
backtrack, penemunya adalah Mati Aharoni dan Max Mosser. Mati Aharoni adalah
seorang konsultan sekuriti dari Israel, jadi backtrack terbentuk dari sebuah
kolaborasi komunitas. Backtrack sendiri merupakan merge dari Whax yang
merupakan salah satu distro linux yang digunakan untuk audit keamanan jaringan
dan aplikasi komputer (seperti yang dijelaskan diawal). Whax sendiri dibangun
atas dasar sistem operasi linux Knoppix ketika Knoppix mencapai versi 3.0 maka
dinamakan dengan whax. Whax dapat digunakan untuk melakukan tes sekuriti dari
berbagai jaringan dimana saja. Max Mosser merupakan Author dari auditor
security collectionyang mengkhususkan dirinya untuk pengembangan perangkat
lunak yang digunakan dalam penetrasi keamanan yang terintegrasi dengan Linux. Gabungan
dari auditor dan Whax ini sendiri menghasilkan 300 tools yang digunakan untuk
auditor keamanan jaringan. Auditor security collection juga terdapat pada
knoppix. Seiring perkembangan waktu, BackTrack saat ini terdiri dari berbagai
tools yang dikemas didalam sub menu desktop dengan pengklasifikasian via menu
tools. Hal ini memudahkan para audirot keamanan jaringan komputer dalam
melaksanakan tugas mereka. BackTrack menurut penulis hanyalah sebuah sistem
operasi mengemas berbagai tools hasil pengembangan komunitas. Banyak dari tools
berdiri di atas hukum pengembangan opensource / free software yaitu GPL yang
saat buku ini ditulis (ASWB V.2), telah mencapai versi GPLv3.
Demi mengikuti perkembangan dunia
keamanan serta adanya expired tools atau tidak validnya lagi sebuah tools dalam
menghadapi atau menguji sistem operasi baik dari segi keabsahan versi , adanya
patching atau perbaikan vendor serta integritas dan despiensis pada sistem
linux BackTrack itu sendiri. Versi-versi backtrack yang telah dirilis seperti
versi non beta 1.0, versi 2 beta, backtrack versi 2 beta ke dua, backtrack
versi 3 beta, versi 3 final, 4 final, 4 R1, 4 R2, versi 5 final, 5 R1 & R2,
hingga ditulisnya tutorial didalam blog ini sudah mencapai Backtrack versi 5
R3.
2.
Fitur Backtrack
ü Metasploit
integration
ü RFMON
wireless drivers
ü Kismet
ü AutoScan-Network
– AutoScan-Network is a network discovering and managing application
ü Nmap
ü Ettercap
ü Wireshark
(formerly known as Ethereal)
ü Enumeration
ü Exploit
Archives
ü Scanners
ü Password
Attacks
ü Fuzzers
ü Spoofing
ü Sniffers
ü Tunneling
ü Wireless
Tools
ü Bluetooth
ü Cisco
Tools
ü Database
Tools
ü Forensic
Tools
ü BackTrack
Services
ü Reversing
ü Misc
3. Aplikasi Bawaan Linux Backtrack
Backtrack merupakan sebuah Distro Linux
yang memiliki kumpulan aplikasi yang didedikasikan sebagai perangkat penguji
terhadap celah keamanan sebuah sistem aplikasi atau jaringan.
Aplikasi-aplikasi yang terdapat dalam
dalam Distro Backtack terdiri dari banyak kumpulan aplikasi penguji keamanan
seperti ; aplikasi penguji keamanan Sistem Operasi, LAN, WIFI, WAN, Aplikasi
penguji keamanan Website, Aplikasi penguji keamanan aplikasi seperti reverse
enginering dll.
Berikut ini adalah aplikasi – aplikasi
bawaan dari Linux Backtrack :
3.1. Information gathering
Information gathering adalah sub tools
yang berisi tools – tools yang di gunakan atau berhubungan dengan mengumpulkan
informasi ( information gathering ). Seorang attacker akan terlebih dahulu
mengumpulkan informasi-informasi targetnya sebelum dia akan melakukan
exploitasi dan explorasi. informasi yang di kumpulkan biasanya informasi ip,
port, protokol, dns, record. Contoh tools yang sering di gunakan disini adalah
nmap, hping, unicorn , openvas , dll.
3.2. Vulnerability assesment
Vulnerability Assesment (VA)
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi ‘pengukuran kelemahan serangan’,
suatu kata yang bikin kita berpikir panjang apa maksudnya.Vulnerability memang
tidak memiliki terjemahan yang pas dalam bahasa Indonesia, dari kamus Oxford
arti vulnerable adalah: exposed to being attacked or harmed, either physically
or emotionally. Sebenarnya paling mudah adalah menerjemahkan vulnerability
sebagai kelemahan atas serangan dari luar.
3.3. Exploitation Tools
Exploitation tools adalah sub tools
menu yang berisi tools-tools yang di pakai untuk melakukan tindakan explotasi
setelah tahap pengumpulan informasi dan VA selesai. Masih banyak sub-sub tools
lainnya yang terdapat pada explotation tools ini.
3.4. Privilage Escalation
Privilege Escalation adalah tindakan
mengeksploitasi bug, Kesalahan design atau pengawasan konfigurasi dalam suatu
sistem operasi atau aplikasi perangkat lunak untuk mendapatkan akses ke sumber
daya tertinggi yang biasanya dilindungi dari aplikasi atau pengguna. Sehingga
PE dapat melakukan perubahan-perubahan atau tindakan-tindakan lainnya yang
memiliki otoritas tertentu.
3.5. Maintaining Access
Biasanya setelah melakukan explotasi
dan PE , attacker akan meninggalkan pintu masuk ( backdoors ) yang nantinya
akan membuka suatu kesempatan atau peluang untuk kembali memasuki sistem
tersebut kapan saja. Sub tools ini berisi tools – tools untuk menciptakan
backdoor-backdoor tertentu.
3.6. Reverse Engineering
Reverse engineering adalah suatu proses
yang bertujuan untuk menemukan prinsip- prinsip teknologi perangkat tertentu ,
objek, atau sistem melalui analisis struktur, fungsi, dan operasi. Reverse
engineering analisis hardware untuk keuntungan komersial atau militer.
3.7. RFID Tools
Kumpulan tools-tools yang di gunakan
untuk keperluan RFID. Berikut pengertian RFID yang dapat dikutip dari wikipedia
RFID (bahasa Inggris: Radio Frequency Identification) atau Identifikasi
Frekuensi Radio adalah sebuah metode identifikasi dengan menggunakan sarana
yang disebut label RFID atau transponder untuk menyimpan dan mengambil data
jarak jauh. Label atau kartu RFID adalah sebuah benda yang bisa dipasang atau
dimasukkan di dalam sebuah produk, hewan bahkan manusia dengan tujuan untuk
identifikasi menggunakan gelombang radio. Label RFID terdiri atas mikrochip
silikon dan antena. Label yang pasif tidak membutuhkan sumber tenaga, sedangkan
label yang aktif membutuhkan sumber tenaga untuk dapat berfungsi.
3.8. Stress Testing
Kumpulan tools yang berhubungan dengan
aksi ddos yaitu tindakan flooding yang didatangkan dari kumpulan hosts. ( lebih
dari satu hosts )
3.9. Forensics
Kumpulan tools yang berhubungan dengan
foresics, baik digital forensics . Forensic sendiri di gunakan untuk melakukan
penyelidikan-penyelidikan pada kasus-kasus cybercrime. Forensic dilakukan
dengan berbagai tools untuk menganalisa file, software, hardware dengan tujuan
tertentu.
3.10. Reporting Tools
Lebih kepada tools dan aplikasi untuk
penggunaan dokumentasi dan laporan aksi atau kegiatan-kegiatan
3.11.Services
Kumpulan tools-tools untuk menjalankan
layanan-layanan serta daemon-daemon tertentu pada backtrack
3.12. Miscellaneous
Tools yang di gunakan untuk
bermacam-macam kebutuhan lainnya.
4. Kelebihan Dan Kekurangan Linux
Backtrack
Dari semua linux yang kita temui
mungkin mempunyai kesn sendiri dihati para user baik akan aspek grafis
tampilannya maupun dalam segi spesifikasi yang diberikan dalam linux tersebut,
disini saya akan membahas backtrack si naga hacking. Dalam pengembangan Backtrack
tersebut mengalami perubahan-perubahan yang signifikan dari versi sebelumnya..
5. Kelebihan Linux Backtrack
Linux Backtrack merupakan sistem
operasi Hacking dan diperuntukan dalam kebutuhan hacking, keamanan sebuah
jaringan, keamanan sebuah website, serta keamanan sebuah sistem operasi. Karena
di dalamnya sudah terdapat ratusan tools ynag mendukung serta memudahkan
penggunanya untuk melakukan kegiatan tersebut.
Linux Backtrack merupakan sistem
operasi yang bebas dan terbuka. Sehingga dapat dikatakan, tidak terdapat biaya
lisensi untuk membeli atau menggunakan Linux Backtrack.
Linux mudah digunakan. Dulu, Linux
dikatakan merupakan sistem operasi yang sulit dan hanya dikhususkan untuk para
hacker. Namun, kini, pandangan ini salah besar. Linux mudah digunakan dan dapat
dikatakan hampir semudah menggunakan Windows.
Hampir semua aplikasi yang terdapat di
Windows, telah terdapat alternatifnya di Linux. Kita dapat mengakses situs web
Open Source as Alternative untuk memperoleh informasi yang cukup berguna dan
cukup lengkap tentang alternatif aplikasi Windows di Linux
Keamanan yang lebih unggul daripada
Windows. Dapat dikatakan, hampir semua pengguna Windows pasti pernah terkena
virus, spyware, trojan, adware, dsb. Hal ini, hampir tidak terjadi pada Linux. Di
mana, Linux sejak awal didesain multi-user, yang mana bila virus menjangkiti
user tertentu, akan sangat sangat sangat sulit menjangkiti dan menyebar ke user
yang lain. Pada Windows, hal ini tidaklah terjadi. Sehingga bila dilihat dari
sisi maintenance / perawatan data maupun perangkat keras-pun akan lebih
efisien. Artikel yang menunjang argumen ini: linux dan virus, melindungi
windows dari serangan virus mengunakan linux.
Linux relatif stabil. Komputer yang
dijalankan di atas sistem operasi UNIX sangat dikenal stabil berjalan tanpa
henti. Linux, yang merupakan varian dari UNIX, juga mewarisi kestabilan ini.
Jarang ditemui, komputer yang tiba-tiba hang dan harus menekan tombol
Ctrl-Alt-Del atau Restart untuk mengakhiri kejadian tersebut. Sehingga, tidaklah
mengherankan bila Linux mempunyai pangsa pasar server dunia yang cukup besar.
Dari hasil riset IDC, pangsa pasar server dunia yang menggunakan Linux pada
tahun 2008 akan mencapai 25,7 % (dapat dibaca di www.eweek.com)
6. Kelemahan Linux Backtrack
Kelemahan sebenernya dalam backtrack
yaitu dalam bidang hacking juga. Backtrack ini mempunyai aplikasi yang
kebanyakan memakai terminal, sehingga kita harus paham itu perintah-perintah
yang akan diaplikasikan nanti.
Banyak pengguna yang belum terbiasa
dengan Linux dan masih ‘Windows minded’. Hal ini dapat diatasi dengan
pelatihan-pelatihan atau edukasi kepada pengguna agar mulai terbiasa dengan
Linux.
Dukungan perangkat keras dari
vendor-vendor tertentu yang tidak terlalu baik pada Linux. Untuk mencari daftar
perangkat keras yang didukung pada Linux, kita dapat melihatnya di
Linux-Drivers.org atau linuxhardware.org.
Proses instalasi software / aplikasi
yang tidak semudah di Windows. Instalasi software di Linux, akan menjadi lebih
mudah bila terkoneksi ke internet atau bila mempunyai CD / DVD repository-nya.
Bila tidak, maka kita harus men-download satu per satu package yang dibutuhkan
beserta dependencies-nya.
Bagi administrator sistem yang belum
terbiasa dengan Unix-like (seperti Linux), maka mau tidak mau harus mempelajari
hal ini. Sehingga syarat untuk menjadi administrator adalah manusia yang suka
belajar hal-hal baru dan terus-menerus belajar.
Komentar
Posting Komentar